Ketika "SAYA" melakukan hal yang benar dengan motivasi yang benar, tidak ada batasan pada apa yang akan Allah lakukan dalam hidup "SAYA".
Saya kecewa dan berkecil hati, jadi saya pergi menemui sahabat untuk meminta nasehat. "Tak ada yang berjalan benar dalam hidupku," kata saya. "Aku tidak memiliki alasan untuk bergairah."
Sahabatku itu berpikir sejenakdan kemudian berkata, " Baiklah, mari kita lakukan latihan sederhana." Ia mengambil sebuah kertas dan menggambar sebuah garis lurus vertikal di tengah kertas. "Di sisi kiri, kita akan menuliskan semua hal - hal yang baik dalam hidupmu, segala yang berjalan dengan benar dalam langkahmu. Dan yang di sisi - sisi kanan, kita akan menuliskan semua masalahmu dan segala hal yang mengganggu dalam perjalanan hidupmu."Saya tertawa sinis dan berkata, " Baiklah, tapi aku yakin aku tidak akan menuliskan apa pun di sisi yang baik."
Saya kecewa dan berkecil hati, jadi saya pergi menemui sahabat untuk meminta nasehat. "Tak ada yang berjalan benar dalam hidupku," kata saya. "Aku tidak memiliki alasan untuk bergairah."
Sahabatku itu berpikir sejenakdan kemudian berkata, " Baiklah, mari kita lakukan latihan sederhana." Ia mengambil sebuah kertas dan menggambar sebuah garis lurus vertikal di tengah kertas. "Di sisi kiri, kita akan menuliskan semua hal - hal yang baik dalam hidupmu, segala yang berjalan dengan benar dalam langkahmu. Dan yang di sisi - sisi kanan, kita akan menuliskan semua masalahmu dan segala hal yang mengganggu dalam perjalanan hidupmu."Saya tertawa sinis dan berkata, " Baiklah, tapi aku yakin aku tidak akan menuliskan apa pun di sisi yang baik."
Kawanku itu berkata, "Baiklah, mari kita lakukan latihan ini."
Saya mulai berpikir.
Kawanku itu berkata, "Aku turut berdukacita atas kematian suamimu."
Mendengar itu, Saya terkejut. "Apa yang kau bicarakan ?" tanya aku. "Suamiku tidak meninggal. Ia masih hidup dan sehat."
"Oh, ya ?" kawanku itu menulis di sisi kiri: " Masih punya suami, hidup dan sehat." Kemudian ia berkata ,"Aku turut berduka mendengar rumahmu terbakar."
"Apa ?" teriak Saya. "Rumahku tidak terbakar. Aku punya rumah yang bagus dan indah."
"OH, ya ?" Kata sahabatku itu, sementara menulis disisi kiri dari kertas itu : "Memiliki rumah bagus, indah dan suami yang masih hidup dan sehat."
Kemudian ia berkata "Aku turut berduka mendengarmu anakmu mengalami cacat atas kecelakaan yg terjadi. "Apa apaan kamu ini," Anak ku sehat, gemuk, lincah, dan lucu semua orang menyukainya.
"Oh, Ya." Aku turut berdukacita atas karir pekerjaan suamimu. suamimu baru dipecat."
"Darimana kau mendapatkan semua omong kosong ini ?" tanya saya dengan keraguan. "Suami punya pekerjaan yang baik dengan gaji yang cukup untuk kel kami."
"Oh, ya." kata sahabatku itu, sementara ia menaikan alis matanya dan menuliskan: "Suami memiliki pekerjaan yang baik dan mampu menghidupi keluarganya."
"Hey, sahabatku bukan ini masalahku," masalahku adalah pasangan hidupku yang tidak mengerti tentang pribadi aku. Baiklah, kita lanjutkan kembali dengan permasalahan pasangan hidupmu...ok !
Dan saya mulai berpikir kembali.
sahabatku itu berkata, "Aku turut berduka atas ke tidak tanggung jawaban dia terhadap kamu dan anakmu." "HA, tidak !" Dia bertanggung jawab atas kehidupan kami. "Oh, ya." Kata sahabatku itu, dan menulis disi kiri kertas itu : "Pasangan hidup bertanggung jawab atas keluarganya."
"Aku turut berduka atas ketidak perdulian suami mu disaat kamu dan anak kamu sakit."
"Apa, sih maksud kamu !" Suami ku tidak seperti itu dia sangat kawatir jika aku dan anak ku sakit.
"Oh, ya ?" sahabatku lalu menuliskan kembali di sisi kiri kertas : "Suami kawatir jika anak dan istri nya sakit"
Pada saat itulah Saya mulai mengerti. Saya berkata, "Berikan kepadaku daftar ini." sahabatku itu memberikan kertas itu kepada Saya, yang melanjutkannya dengan menuliskan beberapa hal yang baik dalam hidupku. Pada saat Saya selesai menulis, dan meninggalkan rumah sahabatku itu dengan hati tenang. Keadaan belum berubah, tapi sudut pandangan Saya benar - benar berbeda.
Sangat mudah sekali untuk berfokus pada apa yang salah dan meremehkan apa yang benar dan yang berjalan dengan baik. Ketika Saya berfokus pada apa yang baik, Itulah saatnya Saya menaikkan antusiasme dan gairah Saya. Jika Saya harus bergumul hanya untuk tetap bersemangat dan bergairah dalam hidup Saya, maka Saya perlu membuat daftar semua hal - hal yang dapat Saya syukuri.
Tuliskan semua limpahan rahmat atau berkat Allah yang telah Saya terima. Jika Saya memiliki kesehatan Saya, tuliskan itu. "Saya sehat." Jika Saya dapat melihat, tuliskan itu "Aku dapat melihat." Jika Anda Ganteng (seperti Saya! he he he ), tuliskan itu "Aku cantik." Jika Saya memupunyai pekerjaan , tuliskan itu. "Saya punya pekerjaan." Jika Saya mempunyai pasangan hidup yang baik, tuliskan "Saya punya pasangan hidup yang baik." Jika Saya mempunyai anak - anak yang hebat , tuliskan " Saya mempunyai Anak yang hebat." Buatlah daftar itu dan dan setiap Saya dan sebelum Saya meninggalkan rumah, bacalah dua atau tiga kali. Sangat penting !!! untuk membuat pikiran Saya berjalan ke arah yang benar, karena hidup Saya akan mengikuti pikiran Saya.
Di awal hari, tetapkan suatu sikap. Jika Saya dapat pergi keluar dengan sikap bersyukur dan pola pikir yang positif , Saya tidak hanya akan merasa lebih baik, tapi Saya juga akan menarik hal - hal yang baik dari Allah. Kita menarik apa yang terus - menerus kita pikirkan. Jika Saya bangun pagi dengan berpikir, "Hidupku membosankan..., tak ada sesuatu yang baik yang pernah terjadi dalam hidupku..., semua orang selalu meremehkan aku...., hari ini pasti ada yang membuat aku jengkel..., pasti deh hari ini saya bakal dapat tekanan dari atasan saya..., giliran siapa ya ? yang akan dapat omelan dari atasan saya..., perkawinan saya tidak akan bertahan...., Pasangan saya mau buat ulah apa lagi yahh...., hari ini pasti akan sama dengan hari kemaren menjenuhkan....ARTI nya kita sedang menarik KEKALAHAN, KEGAGALAN, dan KEADAAN RATA - RATA.' Namun, jika kita dapat belajar membalikannya dan pergi keluar dengan sikap bersyukur, berpikir betapa diberkatinya hidupku ini, dan betapa baiknya Allah kepada kita, maka Saya dan Anda akan menarik kebaikan ALLAH.
Terima kasih Sahabatku atas nasehatmu tadi malam, Benar aku merasakan nya sungguh membuat pikiran Saya terbuka...semoga kisah cerita ini juga membantu teman - teman dalam pergumulan dan permasalahan yang terjadi saat ini .